Awal mula Thoriqat "Jalan"

 Persamaan katanya menurut segi bahasa "madzhab" yang artinya "jalan".Mengetahui adanya jalan,perlu pula mengetahui "cara" melintasi jalan agar tujuan tidak kesasar.Tujuan adalah kebenaran,maka cara untuk melintasi jalan harus dengan benar pula.Untuk ini harus sudah ada persiapan batin,yakni sikap yang benar.Sikap hati yang demikian tidak akan tampil dengan sendirinya,sehingga perlu adanya latihan-latihan tertentu dengan cara tertentu pula.
Sekitar abad ke-2 dan ke-3 Hijriyah lahirlah kelompok-kelompok (umumnya terdiri dari golongan fuqara wal masakin) dengan metode latihan,berintikan ajaran Dzikirullah.Sumber pegangan tidak lepas dari ajaran Rasulullah s.a.w.Kelompok-kelompok ini menamakan dirinya dengan nama Thoriqat yang berprediksi masing-masing sesuai dengan nama pembawa ajaran itu.Terdapatlah beberapa nama,antar lain:

1.Thoriqat Qodiriyah,pembawa ajaran;Syekh Abdul Qadir Jaelani q.s.(qaddasallahu sirrahu).
2.Thoriqat Syadzaliyah,pembawa ajaran;Syekh Abu Hasan As-Syadzili q.s.
3.Thoriqat Naqsyabandiyah,pembawa ajaran;Syekh Baha'uddin An-Naqsyabandi q.s.
4.Thoriqat Rifa'iyah,pembawa ajaran;Syekh Ahmad bin Abil-Hasan Ar-Rifa'i q.s.
Firman : "Jika mereka benar-benar istiqomah(tetap pendirian/terus menerus) diatas thoriqat(jalan)itu,sesungguhnya akan Kami beri minum mereka dengan air(hikmah) yang berlimpah-limpah".(S.Al-Jin : 16)
Banyak ulama yang berpendapat bahwa dari sejumlah thoriqat-thoriqat yang tersebar didunia Islam,ada yang Mu'tabar(diakui) dan Ghairu Mu'tabar(tidak diakui).Seseorang yang memasuki Thoriqat dinamai Salik(orang yang sejalan),sedang yang mereka tempuh menurut cara-cara tertentu dinamai Suluk.
Banyak hal-hal yang harus dilakukan oleh seseorang salik bila ingin sampai kepada tujuan,antara lain Khalwat(nyepi/samadi).Diwaktu Khalwat ini diperlukan Murraqabah(mengintip perilaku diri),Muhasabah(menghitung-hitung/merenungi diri mana yang baik dan terpuji dan mana yang jelek serta mana pula yang tercela),Mujahadah(tekun/rajin/sungguh-sungguh) dan banyak lagi istilah-istilah dengan riyadloh lahir batin,sesuai dengan dengan petunjuk dari Syekh/Mursid(guru).